OPG Akan Ditutup Setelah Kasus Pelecehan Seksual

Esports

OPG Akan Ditutup Setelah Adanya Kasus Pelecehan Seksual

 

Belakangan ini, kasus pelecehan seksual nampaknya sedang marak menjadi buah bibir. Banyak orang ternama yang telah terbuka rahasianya. Tidak ketinggalan, CEO dari Online Performers Group (OPG), Omeed Dariani juga telah dijatuhi tuduhan atas tindak asusila yang pernah dilakukan, dan kini OPG dikabarkan akan menutup usahanya.

Pengamat esports, Rod “Slasher” Breslau, pada hari ini (14 Juli 2020) melaporkan bahwa OPG telah memberhentikan semua karyawannya dan sedang dalam proses melepaskan para content creator dari kontrak mereka.  Ini muncul setelah beberapa streamer, termasuk Towelliee dan CohhCarnage, mengumumkan mereka meninggalkan perusahaan setelah tuduhan terhadap Dariani diumumkan.

“Aku berhenti menjadi klien OPG. Aku akan tetap menjalani kontrak yang sudah ada hingga masa berlakunya habis sebagai respek terhadap perusahaan tersebut. Aku melalui beberapa malam tanpa dapat tidur untuk memikirkan kembali, dan aku rasa ini adalah yang terbaik untuk keluarga, komunitas, dan masa depan Towelliee Gaming.” Kata Towelliee (@towelthetank) pada akun Twitter miliknya.

Pada 22 Juni 2020, Dariani membuat sebuah klarifikasi melalui akun Twitter miliknya (@Omeed). “Saya bukan lagi CEO dari OPG.” Ungkapnya Dariani. “OPG adalah perusahaan spesial, perusahaan ini (OPG) telah membuat peluang yang sebelumnya tidak ada. Para lelaki dan perempuan yang bekerja disana adalah orang-orang bertalenta, mereka bekerja dengan sepenuh hati setiap harinya. Tolong berikan mereka kesempatan. Saya mohon jangan hancurkan mereka karena kalian membenci saya.”

Meski demikian, setidaknya 50 partner kontrak dari OPG telah memutus kontrak mereka sebagai akibat dari isu pelecehan seksual oleh Omeed Dariani ini. Beberapa dari perusahaan tersebut juga mengungkapkan bahwa mereka akan segera menghentikan kerja sama setelah mereka bisa memutus kontrak yang ada.

Pemimpin pengembangan komunitas Overwatch Molly Fender Ayala pada 21 Juni menuduh bahwa Dariani sempat bertanya dua kali apakah dia akan bergabung dengannya dan istrinya untuk melakukan tindakan seksual di PAX Prime 2014. Dia (Molly) juga menuduh wanita lain memiliki “pengalaman yang hampir sama” dengan yang dialaminya pada 2015. Dariani mengatakan cara terbaik seorang wanita untuk sukses dalam bermain game adalah tidur dengan pria, ia pun mengakui orang-orang yang menolak ajakannya masuk kedalam blacklist, dan wanita yang masuk kedalam blacklist dianggap tidak “melakukan hal yang benar.”

Dariani adalah salah satu dari beberapa pria dalam industri gaming dan esport yang dituduh melakukan kekerasan atau pelecehan seksual.  Lainnya termasuk komentator Dota 2, Toby “TobiWan” Dawson, pembawa acara dan komentator veteran Paul “Redeye” Chaloner, CEO EVO Joey “MrWizard” Cuellar, dan CEO Evolved Talent Ryan Morrison.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *