Newbee Dituduh Gagal Membayar Para Pemainnya

Esports Gaming

Newbee Selaku Organisasi Esports Dituduh Gagal Membayar Para Pemain Mereka

 

 

 

 

 

“Esports Fortnite sudah mati di China,” ungkap seorang pemain asal China. “Sekarang aku bermain VALORANT, tapi aku belum mencapai level profesional.”

Pemain asal China tersebut adalah Li “XXM” Ming, seorang mantan pemain profesional Fortnite asal China dari sebuah organisasi esports bernama Newbee, dan ia merupakan salah seorang pemain yang menjatuhkan tuduhan bahwa organisasi Newbee tidak membayarnya dan rekan tim-nya Hu “xMende” Wenchen sebesar $100K USD yang merupakan hadiah uang dari Fortnite World Cup 2019.

Faktanya, baik Newbee maupun Epic Games selaku developer Fortnite tidak merespon apapun mengenai kasus ini. Newbee merupakan salah satu organisasi esports di China yang cukup memiliki pengaruh besar, dan Fortnite World Cup merupakan turnamen esports yang signifikan dalam sejarah.

Sebelum turnamen Fortnite World Cup 2019 di New York, General Manager dari Newbee, Zhang Jinwei meminta Ming untuk memberikan akun Fortnite miliknya, beserta password dan email untuk membuat akun Epic virtual bank (dimana para pemain dapat menerima hadiah uang dari Epic Games), yang disebut “hyperwallet”. Ming mengatakan bahwa ia harus mengikuti karena “ia harus patuh pada manajemen tim”.

Ming belum mencapai usia dewasa/legal, sehingga “hyperwallet” miliknya dipegang oleh ayahnya. Setelah turnamen, Ming mengaku bahwa Jinwei mengambil hadiah uang miliknya dari “hyperwallet” sebanyak sepuluh kali dengan menggunakan nama ayah Ming, “Ren Hao”, dan memindahkan dana tersebut ke Shanghai Jinghe Sprts Management Center, yang merupakan hak milik CEO Newbee.

Wenchen mengatakan bahwa Newbee menggunakan metode yang sama untuk mengambil hadiah uang miliknya juga.

Umur merupakan faktor yang penting dalam kasus ini. Baik Ming dan Wenchen masih berusia 16 tahun ketika mereka bermain di Fortnite World Cup 2019 di New York. Dibawah hukum yang ada di China, mereka masih berusia dibawah 18 tahun dan belum terhitung dewasa. Maka dari itu, semua penghasilan yang mereka dapatkan harus diatur oleh wali mereka, dalam kasus ini, orangtua mereka. Namun, kebanyakan orangtua tidak paham bagaimana industri esports berjalan, sementara Ming dan Wenchen memahaminya.

Ming mengatakan bahwa ia berusaha menghubungi customer service Epic Games beberapa kali, namun perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka tidak dapat terlibat dalam permasalahan antara pemain dan organisasi esports. Ming juga membuat laporan pada pengadilan Shanghai Huangpu. Namun pengadilan tersebut gagal karena “hadiah berupa uang bukanlah gaji.” Ming kini sedang dalam perjalanannya untuk menuntut Newbee dan CEO Xin Tong di Shanghai Huangpu Intermediate People’s Court.

Banyak sumber menyebutkan bahwa Newbee gagal untuk membayar $100K USD pada kedua pemainnya, namun Ming mengakui bahwa jumlah yang tidak diberikan oleh Newbee sebenarnya lebih daripada itu.

“Total hadiah uang yang mereka curi adalah $120,300 ternasuk $62,245 dariku, dan $57,875 dari Wenchen,” ungkap Ming. “Kami memenangkan hadiah uang sebesar $100K di ronde final Fortnite World Cup, namun sebelumnya kami juga memenangkan hadiah uang $20.3K di ronde sebelumnya, Luxe Cup, dan World Cup Warm, semua acara tersebur diselenggarakan oleh Epic Games.” Ming juga mengakui bahwa sejak ia bergabung dengan Newbee di 2018, organisasi tersebut belum pernah memberikan Ming hadiah uang bagiannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *