Bukan rahasia kembali jika atlet atau olahragawan esports dapat kaya sekali. Berikut 10 olahragawan esports dengan pendapatan paling tinggi pada tahun 2020.
Di Indonesia, masihlah ada asumsi jika jadi pro player bukan pekerjaan yang prospektif. Di lain sisi, pendapatan pro player dunia bahkan juga telah sentuh angka juta-an dolar.
Sempat disentil oleh CEO Tim RRQ, Andrian Pauline jika ongkos transfer untuk salah satunya pemain Tim RRQ, yakni RRQ Lemon, kemungkinan dapat capai Rp 15 miliar. Di tempat lain, Pak AP mengatakan upah pro player di Tim RRQ dapat capai beberapa ratus juta rupiah. Itu belum berapa sebab pro player dunia bahkan juga dapat hasilkan penghasilan sampai triliunan rupiah.
10 Atlet Esports Terkaya 2020
Sejauh 2020, SBOBET e sports menulis pro player dengan pendapatan paling tinggi. Siapa mereka, mari dibaca:
1. N0tail (Johan Sundstein)
Pemain DotA 2 dari team OG ini mencatat penghasilan senilai US$ 6,94 juta atau sejumlah Rp 97,8 miliar! Jumlah ini didapatkan dari keseluruhnya profesinya di industri esports dengan 123 kompetisi terdaftar pernah diturutinya. Lepas dari umurnya yang baru mencapai 26 tahun, N0tail bersama team OG sempat juga memenangi The International 2 kali beruntun pada 2018 dan 2019. Pada 2018, N0tail mencatat penghasilan US$ 2,2 juta, sedang pada 2019 capai US$ 3,1 juta.
2. JerAx (Jesse Vainikka)
Di urutan ke-2, olahragawan esports pemain DotA 2 asal Finlandia, Jesse Vainikka alias JerAx, mencatat penghasilan keseluruhnya senilai US$ 6,47 juta atau sejumlah Rp 91,3 miliar. Sentuh penghasilan yang hampir serupa dengan rekanan segrupnya di team OG, keseluruhan penghasilan paling besarnya didapat dari The International 2018 dan The International 2019. Sayang, pada Januari 2020 lalu JerAx memilih untuk pensiun dari dunia esports. Walau demikian, ia masih mengurus official store sendiri di situs jerax.gg.
3. ana (Anathan Pham)
Masih dari game DotA2, kembali lagi pemain team OG masuk ke barisan pro player dengan penghasilan paling tinggi di dunia. Baru aktif di esports semenjak 2016, ana langsung memperoleh US$ 3,1 juta dan US$ 2,2 juta dari The International 2018 dan The International 2019, sama dengan rekanan satu teamnya, N0tail, JerAx, Ceb, dan Topson. Keseluruhan penghasilannya sekarang terdaftar sekitar US$ 6 juta. Kerennya kembali, umurnya sekarang ini baru 19 tahun!
4. Ceb (Sebastien Debs)
Urutan ke-4 masih tetap diisi oleh anggota team OG, yakni Sebastien Debs alias Ceb. Pemain dari Prancis ini sudah kumpulkan seputar US$ 5,5 juta dari 58 kompetisi sejauh profesinya di bagian esports, dengan 2 kompetisi dengan paling besar ialah The International pada 2018 dan 2019. Sekarang ini, Ceb masih aktif bermain di OG bersama N0tail dan Topson.
5. Topson (Topias Taavitsainen)
Satu kembali pemain DotA 2 dengan penghasilan paling besar di dunia esports, yakni Topias Taavitsainen alias Topson. Bermain di team OG bersama N0tail, Ceb, ana, dan JerAx, Topson telah kantongi penghasilan senilai US$ 5,4 juta dari hadiah kompetisi saja. Mencapai umur 22 tahun, Topson sudah bermain DotA semenjak masih berumur 8 tahun dan mulai aktif selaku pro player pada 2017. Keseluruhan ada 26 kompetisi yang pernah diturutinya sampai sekarang ini.
6. KuroKy (Kuro Takhasomi)
Saat ini, berpindah ke team lain, ada KuroKy yang disebut bekas kapten Tim Liquid. Pemain dari Jerman ini sudah mengikut kompetisi DotA 2 semenjak 2011, dengan profesi terlamanya ialah di Tim Liquid. Sejauh profesinya, KuroKy sudah jadi pemain pertama yang memenangi 1.000 laga dan jadi pemain yang terbanyak mainkan hero unik dalam laga.
Keseluruhan penghasilannya sekarang capai US$ 5,1 juta dengan US$ 4,4 juta didapat bersama Tim Liquid yang memenangi The International 2017. Sekarang KuroKy membuat team sendiri namanya Tim Nigma yang berisi bekas player Tim Liquid yang pernah berlaga dengannya.
7. Miracle- (Amer Barqawi)
Miracle- ialah bekas pro player Tim Liquid yang sekarang ini turut tergabung ke Tim Nigma. Bersama Tem Liquid, Miracle- sudah kantongi US$ 4 juta dengan keseluruhan penghasilan keseluruhnya US$ 4,7 juta. Miracle- dikenali pecahkan beberapa rekor dalam laga, salah satunya ialah rerata kills per game (KPG) paling tinggi di The International 2016 dan The International 2018 dan MMR yang capai 10.000.
8. MinD_ContRol (Ivan Ivanov)
Di status 8 atlet atau olahragawan esports dengan pendapatan paling besar masih dihuni oleh bekas anggota Tim Liquid, yakni Ivan Ivanov alias MinD_ContRol. Pendapatan kesemuaannya capai US$ 4,57 juta. Ivan sekarang bermain di Tim Nigma.
9. GH (Maroun Merhej)
Seterusnya di status 9 ada GH alias Maroun Merhej. Pro player asal Lebanon ini dari Tim Nigma. Ia kumpulkan uang sampai US$ 4,19 juta. Perlu dicatat, jumlah di atas adalah pendapatan dari memenangi kompetisi.
10. Matumbaman (Lasse Urpalainen)
Di status 10 ada Matumbaman alias Lasse Urpalainen. Matumbaman ialah pemain DotA 2 asal Finlandia dari Tim Secret. Ia memperoleh pendapatan keseluruhnya USD 3,75 juta. Pendapatan tambahan dari streaming sampai endorsement yang pasti tidak terdaftar di situ.