Tim nasional Indonesia di IESF World Esports Championship 2022 sudah terkunci dan akan selekasnya berkompetisi untuk merebutkan titel juara dunia di LAN internasional Bali di awal Desember kelak.
Beberapa cabang games seperti CS:GO, Mobile Legends, DOTA 2, dan Tekken 7 sudah memperoleh calon juara saat melalui beberapa tahap kwalifikasi dan jadi team perwakilan tanah air.
CS:GO sebagai games yang digemari dan paling besar di daerah Eropa (EU) bisa menjadi salah satu games FPS yang ditandingkan di IESF 2022.
Roster untuk seksi CS terdaftar benar-benar kompak berdasar trek record mereka sampai akhir 2022 ini. Satu diantaranya adalah roster CS:GO Female yang diisikan oleh pemain Alter Ego Celeste dan BIG SCYTHE.
Juara di SEA, Akankah Beberapa Ladies Tanah Air Jadi Juara?
Perwakilan Indonesia di CS:GO Female termasuk cukuplah menarik karena menggandeng pemain terbaik yang sudah berprestasi di VALORANT Games Changers APAC.
Berpadunya beberapa pemain Games Changers Alter Ego Celeste yakni Eisberg, Oreopheliaa, Margeaux dengan Aphrolyn dan Crescent di IESF nampaknya mempunyai potensi besar untuk berkompetisi kuat dengan team ladies internasional pada LAN IESF kelak.
Team Games Changers terbaik yang tempati posisi ke enam di bumi ini pasti bukan sebuah roster kaleng-kaleng.
Tidak cuma di VALORANT saja, mereka mempunyai kemampuan dan banyak pengetahuan di CS:GO sebelumnya terakhir beberapa ladies itu berpindah games karena scene yang tidak demikian ramai di Indonesia.
Di liga VALORANT khusus wanita, Alter Ego Celeste mempunyai rekor bagus yakni juara 8x dengan keseluruhan 60x win dan 3x lose di SEA, berdasar statistik VLR.gg.
Hal itu membuktikkan jika team ladies Indopride ini berpotensi yang besar dalam ajang esports FPS dan sama dengan beberapa pemain wanita terbaik di daerah lain.
Walau mereka terdaftar tidak berhasil mewakilkan Asia-Pasifik di LAN internasional Games Changers 2022, IESF 2022 bisa menjadi peluang terbaik untuk mereka berlaga di LAN internasional tahun ini.
Bahkan juga, team ini bisa terima kebanggaan lebih daripada Games Changers bila mereka bisa memenangi kompetisi CS:GO ini pada Desember kelak.
Tim nasional CS:GO Female Mempunyai Struggle di IESF?
Team Esports ID awalnya sudah berpeluang mewawancara beberapa roster CS:GO wanita dan bertanya beberapa pertanyaan berkaitan IESF kelak.
Secara singkat, Daltha a.k.a crescent sebagai eks-ARF Starlight yang sudah jadi free agent di Games Changers ungkap jika dia dan beberapa partnernya cukup mempunyai masalah untuk kembali beralih dari VALORANT ke CS:GO.
“Jika itu bukan saya doang, semua kawan-kawan saya. Tidak cuma kaya peralihan, kaya dari langkah aim berbeda, kesusahan saya individu saya kan IGL, itu sulit sekali kaya langkah baca lawannya berbeda sekali dari Valorant ke CS:GO. Transisinya saya struggle getho loh. Untuk permasalahan aim, utility itu hanya muscle memori kan, yang nge-pressure saya sendiri hanya call saya doang, taktik saya doang. Jika misalkan tidak berhasil, jadi pikirkan ‘wah bagaimana ini yah, hati waktu di Valorant saya IGL tidak gini-gini amat’. Terus sekarang-sekarang jadi nge-call itu salah, nge-call ini salah langsung jadi pusing, temanku ada juga yang terkena psikis,” ungkapkan Crescent.
Sebagai IGL, call untuk lakukan inisiasi merupakan poin penting. Hal itu bisa tentukan flow permainan baik atau mungkin tidak bergantung bagaimana perintah dari si leader dalam in-game.
Tetapi, masalah itu nampaknya masih usaha untuk Daltha tangani. Karena tutorial dari coach Persija VALORANT yang sekarang ini disahkan BTR Arctic, Bali, tentu saja akan memberi buff ke team ladies CS:GO pada IESF 2022 kelak.
Berita ini disponsori oleh 1Bandar – Agen SBOBET.