Team esports RRQ Hikari tidak cuman punyai RRQ Vivi selaku ‘wajah’ dari team PUBG Mobile ladies Tim RRQ ini. Ada Bridgita Fabiola Halim alias RRQ Ruby, seorang mode dan cosplayer yang tidak menyengaja masuk ke scene esports dan jadi pro player.
Awalannya sebatas mencoba, tidak diduga rupanya pro scene dapat berbuah hasil. Penawaran yang tiba dari Tim RRQ langsung disongsong baik olehnya. Bertepatan dengan RRQ Vivi, Bridgita juga tergabung dengan Tim RRQ pada 2019 kemarin.
Perjalanan RRQ Ruby sebagai gamer wanita
Bridgita mulai bermain game semenjak masih duduk di kursi Sekolah Landasan dan game yang disukainya ialah game FPS (First Poin Shooter) seperti Poin Blank. Singgah ke warnet sepulang sekolah juga jadi opsi saat pengin bermain game. Dari sana, ia juga tidak kesusahan kuasai game PUBG Mobile. Diawali dengan bermain dan streaming langsung game PUBG Mobile, tidak main-main kiprahnya selaku pro player langsung di Tim RRQ. salah satunya team esports paling besar di Indonesia.
RRQ Ruby mengaku masih perlu memberi pemahaman lebih ke orang tuanya, ingat pro player esports masih dipandang seperti pekerjaan yang ‘main-main’ karena pekerjaannya bermain game. Dengan demikian, dianya harus dapat menunjukkan jika jadi pro player bisa juga berguna dan hasilkan, tidak cuman bermain-main. Ditambahkan lagi, saat sebelum serta hingga saat ini menjadi pro player, Bridgita masih tetap kerap dengar tanggapan tidak membahagiakan dari gamers lain.
“Banyak pengalaman tidak membahagiakan sebelum serta sesudah menjadi pro player, diantaranya hanya disebut menang elok, tetapi tidak ada kemampuan, tidak jago dan noob,” akunya.
Dipandang sepele sebagai pro player
Bahkan juga, saat menjadi pro player esports, selaku cewek gamers, Bridgita masih kerap dipandang sepele sebab mainkan game yang sama dengan beberapa cowok.
“Masih kerap dipandang sepele kemungkinan sebab dilihatnya cewek dan sok-sok main game yang umumnya dimainkan cowok. Atau cowok berasa turun derajatnya waktu saksikan cewek dapat main game dan jadi gamers jago,” bebernya.
Walau demikian, RRQ Ruby akui cukup nikmati ada di pro scene walau dikuasai oleh gamers cowok. Sejak dahulu juga diakuinya kerap bermain game FPS dengan rekan-rekan cowok di warnet. Bila berjumpa dengan gamers toxic, RRQ Ruby akui tidak memusingkan serta lebih pilih untuk memperkuat psikis. Yang paling penting, pesannya, jangan jadi gamer yang toxic juga.
Game itu bukan pembatas gender
“Jadi diri kita saja, tidak perlu pikirkan apa omongan orang yang mengarah ke hal dan vibe negatif. Game bukan pembatas gender sebab siapa saja seluruh kelompok dapat nikmati game dan jadi gamers, termasuk cewek.” katanya, seperti dilansir dari QQ Online.
Jadi pro player tidak membuat RRQ Ruby lupakan pengajarannya. RRQ Ruby sempat mengenyam pengajaran sarjananya di Kampus Gunadarma, Depok. Player kelahiran Manado, 10 Oktober 1999 ini adalah mahasiswa jalur Sastra Inggris.
Di lain sisi, kecuali jadi pro player, RRQ Ruby repot jadi mode, cosplayer, game streamer, dan MC di beberapa acara. Tidak cuman pernah cosplay jadi watak game, RRQ Ruby sempat juga cosplay jadi watak superhero DC Comics dan Marvel. Untuk tiap watak yang dimainkannya waktu cosplay, RRQ Ruby terus tampil optimal. Baik waktu jadi cosplayer atau pro player, dianya akui terus usaha untuk tampilkan yang terhebat.
“Menurutku setiap sektor tentu ada rintangannya bergantung langkah menyingkapinya. Untuk beberapa sektor yang berlainan, itu dijadiin ketrampilan dan pengalaman buat yang akan datang. Semua dibawa fun dan suka. tentu akan cicipin apa saja sektornya,” ujarnya.