Pasca tragedi terorisme di Selandia Baru yang menggemparkan dunia terutama umat muslim. Penambakan ini menewaskan 49 orang umat muslim di Selandia Baru ketika sedang menjalan sholat berjamaah. Banyak kalangan yang menyayangkan tregedi ini, bukan hanya pukulan berat untuk kaum muslim. Hal ini juga memicu anggapan negatif yang dikaitkan dengan salah satu gim esports, PUBG Mobile.
Masalah ini jelas menimbulkan pro dan kontra dalam lingkup masyarakat untuk melakukan kajian lebih dalam, apakah gim bergenre seperti PUBG bisa mempengaruhi setiap individu menjadi pelaku teroris. Dampak buruk dari gim PUBG yang kini menjadi perbincangan hangat, yang lebih membuat heboh adalah desakan beberapa pihak yang meminta pemerintah untuk melakukan banned game ini.
Sebelum tragedi di Selandia Baru, beberapa kota di negara India sudah lebih dulu mengeluarkan perintah untuk larangan bermain PUBG. Meskipun belum keseluruhan bagian negara India menetapkan larangan ini, namun di India gim PUBG sudah dianggap menjadi sumber berbagai masalah sosial mulai dari kesenjangan sosial, prestasi akademis anak, hingga berdampak kepada keharmonisan keluarga yang akhir-akhir ini sering menghiasi warta berita di negara tersebut. Ada empat daerah di India yang sudah menerapkan larangan bermain gim ini di tempat umum hingga 31 Maret 2019, namun masih ada pertimbangan lebih lanjut mengenai larangan ini.
Nampaknya aturan serupa juga sudah direncanakan oleh Malaysia untuk memblokir gim PUBG, yang tentunya dampak dari kasus penembakan di Selandia Baru. Mufti Negri Sembilan, Datuk Mohd Yusof Ahmad yang memberikan anggapan mengenai gim sejenis PUBG, beliau mengungkapkan jika permainan ini akan membentuk karakter serta pola pikir anak muda untuk menikmati sensasi perang, perkelahian, dan tindakan kekerasan lainnya dan pada akhirnya secara tidak langsung membentuk moral buruk.
Tidak sependapat dengan anggapan tersebut, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman (Menteri Pemuda dan Olahraga) Malaysia. Syed Saddiq menuturkan jika aksi kekerasan tetap akan muncul, terlepas dari hadir atau tidaknya gim online seperti PUBG. Menurut beliau, kasus kekerasan dan terorisme sudah terjadi jauh sebelum hadirnya gim PUBG.
Pro dan kontra tidak hanya terjadi dinegara tetangga saja, Indonesia juga menyatakan akan ada kemungkinan untuk mengeluarkan fatwa haram pada PUBG. Hal ini disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat kemarin (20/3), ketua MUI Jabar Rahmat Safe’i mengungkapkan jika pihaknya akan melakukan edukasi ke masyarakat tentang aksi terorisme dan salah satunya adalah mempertimbangkan fatwa haram untuk gim PUBG.
Rahmat Safe’i mengatakan jika fatwa haram sendiri tidak bisa sembarangan untuk dikeluarkan. Beliau juga akan melakukan kajian lebih dalam dan tentunya melakukan musyawarah dengan berbagai pihak, sebelum benar-benar mengeluarkan fatwa haram untuk PUBG.
Bagaimana pendapat kalian, apakah kamu setuju dengan fatwa haram PUBG?